Peringati Hari Perempuan Sedunia, Komnas KDM Tuntut OKI Bebaskan Perempuan Korban Kudeta Mesir

Di Hari Perempuan Sedunia, Komnas KDM menuntut OKI agar ikut serta membebaskan perempuan yang dipenjara oleh Presiden Kudeta Mesir, As-Sissi.

Hari Perempuan Sedunia Komnas KDM tuntut OKI bebaskan perempuan dipenjara Presiden Kudeta Mesir As-Sissi
Nurjanah

canindonesia.com Jakarta - Hari Perempuan Internasional, Selasa (8/3) dirayakan oleh kaum perempuan di seluruh dunia. Hari tersebut diperingati karena keberhasilan kaum perempuan di berbagai bidang, beberapa diantaranya bidang ekonomi, sosial dan politik. DI berbagai belahan dunia, berbagai aksi digelar, salah satunya yang dilakukan oleh aktivis perempuan dari Komite Nasional untuk Kemanusian dan Demokrasi Mesir (Komnas KDM) yang diwakili oleh Nurjanah Hulwani yang melakukan aksi empati kepada kaum perempuan yang menjadi korban kekisruhan kudeta di Mesir.

Mesir menjadi pusat perhatian dunia internasional ketika rezim Presiden Husni Mubarak tumbang 25 Januari 2011, yang kemudian digantikan Presiden hasil Pemilihan Umum yang sah menurut demokrasi, Muhammad Mursi. Kemudian setahun Presiden Muhammad Mursi memimpin, dirinya digulingkan oleh rezim kudeta Abdul Fatah As-Sisi, 3 Juli 2013 dengan berlumuran darah rakyat Mesir. Dengan kejadian bersejarah tersebut, Mesir tercatat telah menodai sejarah demokrasi dan kemanusiaan.

“Di Hari Perempuan Internasional ini, kita masih menyaksikan ada ribuan tahanan perempuan di  penjara rezim kudeta Abdul Fatah As-Sisi, puluhan lainnya diadili di Mahkamah Militer, serta terjadi sejumlah kejahatan kemanusiaan terhadap perempuan,” ujar Nurjanah, di Mampang, Jakarta Selatan, seperti dilansir dari Bekasimedia pada Selasa (8/3/2016).

Ia juga mengungkapkan, ada 2000 perempuan menghuni penjara rezim kudeta dan 20 perempuan diadili di Mahkamah Militer.  Serta lebih dari 115 perempuan yang tewas sejak kudeta berdarah Juli-Agustus 2013 lalu.  Kemudian, 51 perempuan ditangkap tanpa sidang, dua perempuan divonis hukuman mati, 27 perempuan hilang dan sampai saat ini ribuan perempuan dianiaya aparat rezim kudeta.

Ia mengatakan, seharusnya Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Luar Biasa Organisasi Kerjasama Islam (OKI) yang telah usai di Jakarta,  ikut menyelesaikan masalah perempuan di Mesir dan negara islam lainnya yang dilanda konflik.

“Semoga di KTT OKI akan datang, para pemimpin negara-negara OKI bisa memberi porsi kepada negara yang ikut menjadi peserta KTT OKI, yaitu Mesir di dalam sidang untuk membebaskan para perempuan dari penjara rezim kudeta Mesir serta ikut mengembalikan hak mereka sebagai warga negara,” ujar perempuan yang juga menjabat sebagai Ketua Adara Relief International ini.

Posting Komentar

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.
Javascript DisablePlease Enable Javascript To See All Widget