canindonesia.com - (Jakarta)
    Pengamat Sosial Politik Aceh DR.Husnan Harun, ST., MP, dalam pernyataannya melalui rilis yang dikirim kepada media ini, kamis (6/10/2016) menyebutkan, dinamika politik Aceh menjelang pilkada 2017 masih dalam kondisi stabil dan jauh dari konflik horizotal. Seluruh Calon Gubernur yang akan tampil dalam kontestasi politik Pilkada 2017 menyampaikan visi misi yang mendukung keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia ( NKRI ). 

Husnan Harun menyampaikan bahwa jika dilihat dari semua kontestan dan dukungan politik, pasangan calon Muzakir Manaf -T.A Khalid yang didukung oleh partai-partai oposisi di Pemerintah Pusat justru memiliki peluang menang lebih besar dengan beberapa alasan di lapangan. Begitupun Husnan tidak ingin berspekulasi akan adanya perlakuan tidak adil kepada Aceh jika Mualem menang. 

"Pemeritah harus bisa memberi kepastian psikologis kepada Aceh akan memperlakukan propinsi Aceh tanpa ada diskriminasi baik dalam hal anggaran maupun pembangunan pada umumnya"

Menurut Husnan, pasangan calon Muzakir Manaf-TA memiliki performa yang lebih meyakinkan karena mereka adalah petahana dan pemenang pemilu di Aceh dengan perolehan kursi terbesar". tulis Husnan dalam rilisnya. 

"Proses pencalonan paslon ini tanpa riak dan tanpa bongkar pasang tentang siapa calon pasangan dan partai pendukung sebagaimana calon lainnya. Mereka memilih partai pendukung yang solid dan itu sudah jauh hari dimulai. Pada akhirnya kita tau, Mualem bersama siapa." 

Secara media, Mualem, sebutan Muzakir Manaf, mampu bangun isue secara massif melalui relawan dan dukungan tim media yang baik. Secara jaringan, Partai Aceh memiliki jaringan akar rumput yang luas dan merata di seluruh Aceh.

"Jangan lupa, Muzakir Manaf, meskipun ketua partai satu-satunya yang boleh mencalonkan sendiri kandidat gubernurnya dan tanpa perlu bantuan partai lain, ternyata justru menggandeng partai pendukung sebagai penghormatan demokratisasi yang elegan" lanjut Husnan.  

"Meski begitu, pasangan calon Muzakir Manaf-TA harus mampu merawat kesolidan massa di akar rumput. "Politik tidak selalu hitam putih, dinamikanya begitu cepat" 

Lebih lanjut DR. Husnan Harun menyarankan agar rakyat Aceh sendiri haruslah memulai membangun karakter diri sendiri yang tidak tergantung dengan sumber dana dari luar Aceh. karena keterbatasan anggaran dibanding kebutuhan yang tidak terbatas. 

"Kita harus berkaca kepada nenek moyang kita dulu, ada nilai-nilai kegigihan, kemandirian, dan harga diri untuk bisa bertahan tanpa mengorbankan eksistensi. Ulama berperan mengayomi dan membina spritualitas. Nelayan harus mandiri secara maritim. Polisi dan TNI dengan jiwa pengabdiannya yang perkasa. Kaum propfesional yang mendapatkan panggung yang luas untuk berkarya. Pelajar dan mahasiswa berprestasi dalm semua bidang studinya. Semua elemen masyarakat mendapatkan dan mengambil panggung yang terbaik. Pemerintah wajib memfasilitasinya" 

DR. Husna Harun menyampaikan harapannya  agar perdamaian yang selama ini dinikmati dapat terus terjaga.