Areena Dan Konee Tah, Mahasiswi Thailand Yang Jatuh Cinta Kepada Aceh


canindonesia.com - (Patani)
          Sejarah dan heroisme Masyarakat Aceh ternyata tak pernah habis-habisnya menarik minat para sejarahwan untuk mempelejarinya. Tak terkecuali Mahasiswi asal Patani Thailand yang khusus datang untuk belajar dan menikmati kehidupan di Propinsi paling barat sumatera itu. Mereka adalah  Areena Surname Doloh Binti Mahamad dan sahabatnya Konee tah,  eduanya berstatus mahasiswi asal Universitas Prince of Songkla Pattani dari Fakultas Ilmu Politik, 
          Mereka mengikuti program magang di Aceh selama empat bulan sejak Januari 2015 hingga bulan Mei 2015. Selama berada di Aceh, Kedua mahasiswi asing ini mengkaji Aceh secara sosio politik, resolusi konflik dan perdamaian di Propinsi Aceh. Banyak forum mereka ikuti selama di sana.
      Areena menceritakan kecintaannya kepada Aceh dan budayanya yang kental semangat keberislamannya. " Aceh mirip Patani dan Areena menyukai masakan Aceh." kata Areena berbinar.
Memang Aceh menjadi perhatian mereka disebabkan ada kesamaan dengan kondisi Pattani yang masih dalam konflik berkepanjangan. saat ini Patani, belum kondusif keamananya, Masih sering terdengar kisah memilukan di wilayah selatan kerajaan Thailand ini.
           Kepada CAN Indonesia,  Areena menceritakan kisahnya saat pertama memilih Aceh untuk studynya.. "Areena minta izin kepada Fakultas agar bisa magang di Aceh. di Aceh kami bertemu dan berinteraksi dengan masyarakat Aceh yang santun, ramah, dan berkarakter kuat. Areena merasa semuanya sama seperti di Patani. Masyarakatnya, Agama, lingkungan, dan lain-lain. Areena merasa ini seperti rumahnya sendiri"
            Koneetah dan Areena mengungkap kerinduannya dan berharap bisa kembali secepatnya ke Aceh. Tentu banyak kisah yang telah dilewatinya selama berada di Serambi Mekah ini. 
"Di Aceh, aktivisnya hebat-hebat. Cerdas dan berani sekali. Kami harus belajar dari Aceh". ungkap Konee tah bersemangat yang diamini oleh Areena.
Areena mengaku selama magang di Aceh sempat menulis "the rule of women in Aceh Conflict". mereka juga mengikuti seminar dan diskusi dengan tema yang berbeda.. 
         Mereka berharap Patani juga akan selalu damai dan mendapatkan solusi yang baik seperti Aceh. 
" kami ingin belajar tentang perdamaian. Aceh sekian puluh tahun dalam konflik yang panjang pada akhirnya bisa berdamai. Masyarakat kembali bisa menikmati suasana yang damai dan nyaman" katanya berharap.

           Kini kedua mahaiswi ini sudah kembali ke negerinya. Banyak beban besar yang harus ditunaikannya di negeri gajah itu. Tapi soal kerinduan tentang Aceh akan banyak tafsir yang dapat diterka. Bukan hanya soal heroisme Aceh di mata dunia, tapi mungkin juga soal jodoh. Entahlah..

Posting Komentar

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.
Javascript DisablePlease Enable Javascript To See All Widget