Spaghetti Tak Selezat Mie Caluek Pidie

Spaghetti Tak Selezat Mie Caluek Pidie

Mie Caluk

Mie caluek adalah salah satu makanan khas masyarakat Aceh khususnya masyarakat di kabupaten Pidie.

Mie kuning ini menjadi makanan favorite masyarakat Aceh sejak dulu. Tidak diketahui sejak kapan mulai dikonsumsi oleh masyarakat sana.

Saat bulan Ramadhan tiba, di sepanjang jalan kota Sigli ramai dijual mie caluek yang menggugah selera. Ditaburi daun bawang hijau ataupun bawang goreng. Rasanya akan lebih lengkap jika dimakan dalam bungkusan daun pisang yang dipincuk lidi dan tentu saja ditambahkan sambal lado yang merah dan sedikit pedas. Harganya sangat mudah dijangkau oleh masyarakat pada umumnya. Hanya dengan lima ribu perak (rupiah) anda sudah bisa membawa pulang makanan ini dalam sebuah bungkusan daun pisang atau langsung dilahap di tempat.

Mie caluk ini kata orang mirip dengan Sphageti. Namun dipastikan jauh lebih lezat karena dinikmati saat berbuka puasa, atau sore hari sambil menikmati hembusan angin pantai kota sigli. Apalagi ditemani kopi hitam, sensasi yang tak terbayangkan.

Seorang netizen, Mira Maisura di akun facebooknya mengungkapkan resep mie caluk yang menurutnya sangat istimewa. "mie lidi :  direbus trus setelah matang dibersihin pake air biasa, trus taburi bawang goreng lebih enak" katanya.

Mie caluk dapat ditemukan setiap hari di pasar Grong-grong, atau pasar tradisional lainnya di kabupaten ini.

Hampir semua warga Pidie pernah menikmati makanan ini, tak terkecuali artis terkenal Teuku Wisnu. Wisnu adalah artis yang berasal dari kota pesisir ini. Masa kecil dan remaja, Wisnu sering di masjid Al Falah Kota Sigli. Masjid ini tepat didepan kelurahan (gampong) Blok Sawah yang dulunya sangat terkenal dengan pasar pagi khusus penganan mie caluk, lupis, dan makanan tradisional lainnya. Masa kecil teuku wisnu dilewati di kota mie caluk ini. Bahkan guru ngaji Teuku Wisnu, Irwan Rasyidin juga pencinta setia makanan ini.

Sampai saat ini mie caluk dapat ditemukan di pasar pagi kota Sigli. Ada banyak meja penjual mie di sana. Biasanya setiap kali ibu-ibu belanja kebutuhan rumah tangga pasti membeli mie caluk di sini untuk anak-anak yang menunggu di rumah.

Di kota-kota lain di Aceh juga mulai ada yang menjual mie caluk. Yang menjualnya pun tak lagi harus orang Pidie. Ini pertanda, mie caluk disukai dimana-mana.

Rasanya tak sempurna datang ke Aceh jika belum pernah menikmati makanan ini.

Mau mencobanya ?

Posting Komentar

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.
Javascript DisablePlease Enable Javascript To See All Widget