 |
| Kericuhan di mesjid Ajun |
canindonesia.com -Sebuah video menyebar melalui media sosial yang merekam peristiwa kericuhan di sebuah mesjid daerah Ajun, Aceh Besar terkait tata laksana shalat jumat. Rizki Fakhrullah memposting ke Facebook pada Senin (28/03) yang lalu.
"Ini kejadian di Aceh. Ketika sholat jumat ada yg demo memaksa kan pakai tongkat dan azan dua kali," tulis Rizki.
Dalam video berdurasi 05:40 menit itu, kericuhan sudah mulai terjadi sebelum rekaman dimulai. Kerumunan jamaah berdiri mendengarkan seorang pria dengan kain sorban berwarna hijau di bahu yang sedang menyampaikan sesuatu. Tidak jelas apa yang disampaikan pria tersebut.
Detik berikutnya, seorang pria yang diketahui adalah Imeum Chik (Imam Besar) tengah berbicara di atas mimbar, sebagian jamaah sudah kembali duduk dan lainnya berjalan hilir mudik.
"Tadi kita sudah duduk dengan pimpinan FPI Aceh Besar, bahwa kita tidak boleh buat onar di rumah Allah, semua bisa diselesaikan dengan musyawarah. Dan yang paling berwenang untuk ini adalah mukim bukan pengurus mesjid," tukas pria tersebut.
Secara tiba-tiba dari barisan jamaah sebelah kiri ada seorang pria berbaju biru yang berteriak marah sambil menunjuk ke arah mimbar dan memancing reaksi jamaah lain untuk berdiri dan ikut berteriak melerai.
"Untuk jumat kali ini diadakan ibadah seperti biasa, Insya Allah besok akan kita musyawarahkan dengan mukim karena hari ini mukim masih dirawat di rumah sakit," ujar Imam masih melanjutkan di atas mimbar.
Lalu seorang pria lain mengambil pengeras suara (TOA) dan ikut berteriak dari depan menambah ramai suasana. Aparatur pemerintah berpakaian dinas terlihat berdiri di barisan depan mencoba menengahi jamaah.
"Ini mesjid kemukiman, oleh karena itu ada ketua Mukim dan kita akan bermusyarawah menetapkan yang terbaik," timpal pria lain yang berdiri di mimbar mendampingi Imam.
"Ini bukan mesjid kemukiman, ini mesjid kampung," teriak seorang jamaah.
Detik berikutnya, suara sahut menyahut tidak terdengar begitu jelas menambah ricuh suasana dalam mesjid.
Berikut videonya.
Posting Komentar