Raja Salman Berduka Atas Kehancuran Suriah


canindonesia.com-Raja Salman bin Abdul Aziz menerima kunjungan pertama presiden Amerika serikat Donald Trump dalam sebuah upacara resmi. Dalam kesempatan itu Raja menyampaikan kesedihannya atas kehancuran Suriah kepada Presiden Amerika Serikat itu.
Kehadiran Trump di kerajaan minyak itu juga menarik gelombang protest milisi Houti di yaman. Houti adalah milisi syiah yang pernah diserang oleh pasukan Saudi saat berusaha mengkudeta pemimpin konstitusionil Yaman beberapa waktu lalu.

Pasca kematian Raja Abdullah, Arab Saudi merupakan pendukung utama pasukan pemberontak di Suriah. Raja menyampaikan kesedihannya saat bertemu Trump di Riyadh.

"Suriah juga dulu adalah salah satu negara paling maju," kata Raja Salman kepada Trump, menurut laporan pers Gedung Putih seperti dikutip dari Independent.

"Kami menyekolahkan profesor kami di Suriah. Mereka melayani kerajaan kami. Sayangnya, mereka juga membawa kehancuran ke negara mereka sendiri. Anda bisa menghancurkan sebuah negara hanya dalam hitungan detik, tapi butuh banyak usaha untuk mengembalikannya," kata Raja Salman.

Iran menjadi salah satu penyebab konflik itu semakin memanas. Keterlibatan milisi syiah di negeri indah itu telah menyebabkan kehancuran dan kematian yang besar, kata pengamat independen.
Perang saudara di Suriah telah berlangsung selama lebih dari enam tahun, antara pasukan Bashar al-Assad yang berafiliasi dengan syiah Iran dan lebanon, pemberontak anti-pemerintah, dan kehadiran pasukan ISIS dan kelompok-kelompok yang terkait dengan al-Qaeda.

Arab Saudi dan Turky, dengan dibantu beberapa negara muslim lainnya memberikan bantuan militer dan keuangan yang signifikan kepada beberapa kelompok pemberontak. Suriah bahkan menjadi isue utama dalam politik dalam negeri kerajaan itu.


Posting Komentar

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.
Javascript DisablePlease Enable Javascript To See All Widget