Dulu, Sultan Iskandar Muda Membagikan Daging Meugang Untuk Rakyatnya


canindonesia.com -(Banda Aceh) Beberapa hari lagi Muslim di seluruh dunia akan menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadhan. Beragam persiapan menyambut bulan suci ummat Islam itu telah mulai disiapkan. Namun di Aceh, ada tradisi yang secara turun termurun menjadi kebiasaan yang sangat sakral dilakukan, yaitu Meugang.


Dalam tradisi Masyarakat Aceh, Meugang adalah serangkaian aktivitas membeli, menyembelih, memasak, makan bersama dan membagikan daging hewan sapi, kerbau ataupun kambing kepada handai tolan dan fakir miskin.

Kegiatan Meugang biasanya dilakukan sebanyak tiga kali dalam setahun. Dua hari menjelang bulan Ramadhan, menjelang Idul Fitri, dan menjelang Idul Adha.
Antusias masyarakat untuk menjalankan tradisi ini melekat kuat bagi seluruh masyarakat Aceh baik yang ada di Aceh, maupun di luar daerah dan bahkan di luar negeri. 

Sejak kapan tradisi ini hidup di Aceh? Dikisahkan, Tradisi Meugang sudah berlangsung sejak masa Kesultanan Iskandar Muda di Aceh. Sultan terbesar dalam sejarah kerajaan di nusantara itu kerap mengundang dan memberikan makanan kepada rakyatnya. Ia mendata kebutuhan rakyatnya melalui kepala desa atau pemimpin teritorial di gampong-gampong sejak sebulan sebulan sebelum Meugang, membagikan dan menghidangkan makanan setiap kali memasuki bulan suci Ramadhan dan hari raya Idul Fitri dan Idul Adha. 

Tradisi ini terus berlangsung hingga saat ini. Rasanya ada sesuatu yang kurang jika Meugang terlewatkan begitu saja. Masyarakat di luar daerah beramai-ramai pulang ke Aceh hanya untuk menikmati tradisi Meugang dan berkumpul bersama keluarganya. 


Posting Komentar

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.
Javascript DisablePlease Enable Javascript To See All Widget