(Opini) Refleksi Satu Tahun Pergerakan Politik Partai Amanah Negara Malaysia


canindonesia.com - (oleh Faisal Ibn Saby)

      Partai Amanah Negara (yang kemudian disebut dengan AMANAH) merupakan sebuah partai politik baru di Malaysia yang lahir dari rasa ketidakpuasan sebagian masyarakat Malaysia terhadap kondisi perpolitikan terutama politik islam yang selama ini diwakili oleh PAS. Gejolak dan gesekan antara kelompok konservatif dan progresif dalam tubuh PAS sudah terjadi sejak Nik Aziz masih hidup. Namun kharismatik beliau sebagai seorang ulama mampu meredam semua gejolak di dalam tubuh PAS, tapi tidak setelah beliau wafat. Puncaknya pada saat pemilihan Presiden PAS dalam Muktamar Tahunan PAS tahun 2015 silam.
         AMANAH yang dideklarasikan pada Tanggal 16 September 2015 hampir boleh dikatakan merupakan pecahan dari PAS. Hal ini dapat dilihat dari beberapa pendiri AMANAH merupakan “veteran” dari PAS. Apalagi hingga saat ini tongkat komando tertinggi AMANAH dipegang oleh Tuan Haji Mohammad Sabu yang dulunya beliau adalah Timbalan Presiden PAS.
         Sejarah awal penumbuhan AMANAH terbilang cukup sukses. Sebuah gerakan sosial dihadirkan ke ruang publik Malaysia dengan slogan “GERAKAN HARAPAN BARU” sebagai solusi terhadap carut marutnya kondisi politik dan ekonomi di Malaysia. Ternyata hal ini mendapat respon positif dari masyarakat Malaysia. Pada Tanggal 31 Agustus 2015 Gerakan Harapan Baru berhasil mengakuisisi Partai Pekerja Malaysia yang telah lama vakum dengan sebuah kesepakatan untuk tidak bekerjasama dengan Barisan Nasional (BN) dan United Malays National Organitation (UMNO) serta mengganti logo dan nama menjadi PARTAI AMANAH NEGARA dua minggu kemudian.

Issue dan Kebijakan Politik AMANAH

          Masih terlalu dini untuk menilai dan memvonis kerja politik AMANAH dalam usianya yang masih terlalu muda. PRU-13 berlangsung tanpa keikutsertaan AMANAH, namun demikian AMANAH memiliki 6 kursi Ahli Parlemen Malaysia dan 7 kursi Dewan Undangan Negeri yang diperoleh sebelum berpisah dengan PAS. Sebagai new coommer dalam dunia politik Malaysia, AMANAH memiliki pekerjaan rumah yang cukup banyak dalam memenuhi tuntukan publik Malaysia.
          Issue perebutan kekuasaan dan jabatan ditubuh PAS yang kemudian berujung pada perpecahan menjadi issue sensitif yang tidak dapat dihindari. AMANAH dianggap sebagai barisan sakit hati yang kalah dalam Mukhtamar pemilihan Presiden PAS dan keluar mendirikan partai sendiri. Tidak hanya itu, stigma sebagai pengkhianat juga sering dialamatkan kepada AMANAH karena kesediaanya bekerjasama dengan DAP (Democratic Action Party) yang berhaluan sekuler dan sosialis.
          Visi dan Misi AMANAH menjadi sorotan. Sebagai partai islam, kebijakan politik AMANAH yang tidak secara langsung mendukung pelaksanaan hukum hudud dan RUU 355 tentang perluasan kekuasan Mahkamah Syariah menjadi hal yang dipertanyakan oleh publik Malaysia. Identitas “keislaman” AMANAH mulai diragukan.
         Ketidakmampuan tim public relation AMANAH dalam mentransformasikan kebijakan partai secara jelas kepada masyarakat awam terhadap dua issue diatas, semakin memperkuat stigma negatif untuk partai islam ini.

Harapan Baru untuk AMANAH

         Berbicara partai politik tentu tidak terlepas dengan kekuasaan. Dalam sebuah negara demokrasi suara dan dukungan masyarakat menjadi syarat utama dalam meraih kekuasaan. Sebagai partai baru yang lahir dari sebuah gerakan sosial, semestinya AMANAH harus mampu menjadi solusi atas permasalahan bangsa. Hadir sebagai partai baru yang mengusung konsep perubahan                  
        Sekalipun AMANAH adalah partai yang baru berusia satu tahun, keterlibatan pimpinan partai yang merupakan pemain lama dalam kancah politik menjadi pertaruhan bagi pimpinan AMANAH dalam rangka membangun good governance party. Publik Malaysia tidak mau menunggu lama untuk melihat hasil kerja politik AMANAH.
        Sebagai partai yang islamik modern, AMANAH harus tampil kepermukaan dengan berbagai konsep penyelesaian masalah bangsa versi AMANAH. AMANAH memiliki konsep ekonomi negara, konsep pengelolaan energi, konsep ketahanan pangan, konsep militer dan pertahanan nasional, serta konsep pendidikan dan budaya yang semua itu tertuang dalam sebuah “Kitab Platform Partai”. Sehingga jelas bagi masyarakat awam identitas dan jenis kelamin politik AMANAH.
      AMANAH harus meninggalkan cara-cara politik tradisional tanpa harus kehilangan basis dukungan loyalisnya. Sebagai partai islam tentu basis suara utamanya adalah dari kaum muslim. Semua kebijakan partai yang sensitif terhadap muslim harus diramu dan disampaikan secara tepat dan benar oleh semua elemen partai kepada masyarakat sehingga tidak merugikan partai. Seperti halnya kebijakan AMANAH terhadap hukum hudud dan RUU 355.
        PAS bukanlah musuh tapi mitra politik AMANAH. Menghabiskan energi melakukan perdebatan dan saling menyerang di media cetak maupun media sosial adalah hal yang tidak semestinya dilakukan. Menjalin komunikasi politik lintas partai adalah “wajid ‘ain” bagi semua partai politik. Dalam dunia politik tidak ada teman abadi dan musuh abadi, semuanya dapat berubah sesuai kepentingan.
       Menyediakan sebuah “fasiltas khusus” sebagai Rumah Aspirasi bagi publik Malaysia dalam menyampaikan kritik, ide, keluhan, dan harapan bagi AMANAH adalah sebuah jembatan penghubung antara AMANAH dengan masyarakat Malaysia.
         Malaysia dengan kemajemukan yang diakui secara konstitusional adalah negara besar yang tidak mungkin diurus oleh satu pihak saja. Pertarungan politik hanya terjadi pada saat PUR saja, namun saat pesta demokrasi telah selesai maka tinggal setiap partai politik bekerja sebagai bukti kepada masyarakat. Saling bekerjasama dan menyatukan semua potensi anak bangsa dalam membangun negeri.

Posting Komentar

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.
Javascript DisablePlease Enable Javascript To See All Widget