Ketua DPRK Aceh Besar, Sulaiman, SE |
canindonesia.com Jantho - Ketua DPRK Aceh Besar, Sulaiman, SE menyampaikan bahwa Aceh Besar harus bebas dari rentenir yang semakin merajalela. Pernyataan tersebut disampaikan di ruang kerjanya di DPRK Aceh Besar dalam rangka menyikapi pemberitaan banyaknya rentenir yang beroperasi di pasar tradisional di wilayah Aceh Besar
Menurut Sulaiman, kondisi ini harus diselesaikan dengan cepat dan dicarikan solusi dengan melibatkan banyak stake holder. Ada lembaga UPTD pasar yang bertugas menjaga pedagang dan mengelola aktivitas perdangangan di wilayahnya masing-masing. Sulaiman berjanji akan segera memanggil dinas terkait.
"Kami akan mengkomunikasikan dengan Disperindagkop dan Satpol PP untuk menyelesaikan persoalan ini" ujarnya kepada Can Indonesia di Banda Aceh pada Rabu (2/3).
Disamping itu Sulaiman juga menghimbau masyarakat agar memanfaatkan lembaga keuangan resmi. Sepengetahuannya ada lembaga perbankan yang sudah sangat lama membantu pedagang Aceh Besar dengan sistem jemput bola dan bunga yang dibebankan juga tidak terlalu besar.
Sementara itu kepala UPTD Pasar Aceh Besar, Bustamam, mengakui adanya praktik rentenir ini. Pihaknya sudah berusaha agar masyarakat menggunakan sumber dana lain dari lembaga perbankan konvensional dan juga syariah. Ada Bank milik pemerintah dan dari BPR juga.
"Kami memberikan kemudahan dengan membuat rekomendasi kepada pedagang untuk mendapatkan pembiayaan atau kredit" kata Bustamam saat dihubungi via telepon.
Seperti diberitakan sebelumnya, sejumlah pedagang kecil di pasar Lambaro dan beberapa pasar tradisonali lainnya mengeluhkan banyaknya rentenir yang beroperasi di sekitar mereka. Menurut para pedagang, rentenir ini menjalankan usaha haramnya dengan sangat leluasa. Bahkan terkesan mereka menjadi penguasa baru pasar tradisonal.
Menurut penuturan para pedagang, jumlah pengusaha lintah darat ini mencapai puluhan orang. Ada yang menggunakan lembaga koperasi, maupun perorangan.
Rentenir ini beroperasi di pasar-pasar tradisional Aceh sejak belasan tahun lalu. mereka sangat mudah ditemui di pasar Lambaro, Ketapang, Darussalam dan pasar tradisonal lainnya. Mereka memanfaatkan pedagang kecil yang kesulitan biaya hidup.
Posting Komentar